Alkisah ada seorang pemuda yang sukses,gagah, tampan, dan memiliki segalanya. pemuda ini merasa dirinyalah yang bekerja keras sehinga dapat merasakan kesuksesannya itu. Dengan kesuksesannya pemuda ini selalu berpenampilan layaknya eksmud-eksekutif muda- bila berkumpul dengan rekan-rekannya. Shoping, tour sudah menjadi hal kesehariannya, bahkan bisa disekelilingin bayak wanita yang tertarik karena kekayaan dan ketampanannya itu.
Namun, setiap kali ditanya oleh rekannya mengenai ibu nya, selalu tidak menjawab pertanyaan itu, bahkan tidk digubrisnya. Entah apa yg dipikirkan, seolah ada yang ditutupi. Pemuda ini sadar betul, bahwa sampai saat ini ibunya ada dan berada dirumah. Tapi rasanya malu untuk mengatakannya disebabkan ibunya mengalami cacat mata-buta-..
Dirumah pun pemuda ini hanya menjadikan rumah sebagai tempat tidurnya saja, padahal ada yang seharusnya dikerjakan sebagai bukti berbuat bakti kepada sang ibu.pulang malam, brangkat pagi, tanpa sedikit pun menengok keadaan sang ibu yang hanya berbaring ditempat tidur tidak pernah dilakukan.ya,hampir kesehariannya sibuk dengan kerjaan dan kumpul dengan rekan-rekan perkerjaannya.
….
Hanya terbujur lemas ditempat tidur, sudah dirasakan hampir 10 tahun oleh ibu dari pemuda ini. Hanya seorang adik yang mengurusinya dengan ikhlas dan senang hati, bahkan dari makan,mandi, dan buang hajat haya seorang adik yang melayaninya.
Satu cerita sang ibu ingin sekali mendengar suara anaknya yang sudah lama tak didengarnya sejak lulus SMA dan dibangku kuliah. Rindu setengah mati ditampakkannya dengan nada lirih selalu memanggil-manggil nama pemuda ini.
Tak ada satu pun dari setiap lirihannya menggentarkan hati sang anak untuk bergerak menghampiri sang ibu. Pemuda ini slalu merasa tak ada waktu tuk melayani ibunya.
Sang adik kemudian dengan beraninya menegor sang abang.
“Bang, ibu butuh perhatian abang..abang nanti cepat pulang ya,trus abang kekamar ibu”
Jwb sang abang . “Dik, abangkan sibuk.tidak sempat untuk melayani ibu..lagipula itu bukan pekerjaan abang. Abang mencari uang untuk biaya kehidupan kalian.”
“tapi kan bang, ibu ingin diperhatikan abang,kapan abang bisa menyuapi ibu lagi, kapan abang bisa ajak ngobrol lagi seperti masa dulu sebelum abang berhasil seperti sekarang ini” ”.selak sang adik..
Jwab abang “itukan dulu dik, sekarang abang harus bisa merasakan kesuksesan yang selam ini abang raih, abang tidak puya waktu untuk bersama ibu, apalgi melayaninya”
“kalo begitu, kemana abang yang dulu, yang bisa memberikan senyuman kepada ibu, abang tidak boleh untuk tidak peduli sama ibu,. Abang tidak maukan dicap sebagai anak durhaka oleh Allah nanti. Apa abang sekarang memang sudah jadi anak yang durhaka kpada orang tuanya” Sambut adik.
Dengan kesal sang abang memukul dan memarahinya “seharusnya kamu ngerti dong dik, abang ga bisa ngurusin orang tua itu lagi, abang ga ada waktu untuk itu..abang malu jika ditanya keberadaan ibu, abang tidak ingin rekan-rekan abang tau kalo ibu abang hanyalah seorang ibu yang cacat mata(buta.red). Harga diri abang
Dimana nanti…kamu ngerti
Kemudian sang adik tak kuasa membendung tangis krna keamarahan abangnya, entah apa yang dirasuki oleh sang kakak yang dulunya baik tapi dengan kesuksesannya lupa diri akan ibu yang dulu merawatnya.
Sang adik kemudian kembali berani tuk mengatakan prihal kenapa ibu bisa buta kepada sang abang
“abang, taukah abang..(dengan isak tangis)...Dulu saat ibu mengandung abang, betapa senangnya hati ibu. Karena anak pertamanya yang ditunggu-tunggu akan segera lahir kedunia ini. Yang akan bisa menemani dikala ibu senang, sedih,susah dan bahkan bisa membuat ibu tersenyum. Saat itu harapan ibu hanya abang lahir dengan selamat ke duina ini..
Tapi apa yang didapat bang..saat abang lahir, abang divonis menagalami kebutaan total.saat itu juga bagaimana hati seorang ibu mendengar buah hatinya yang ditunggu 5 tahun ternyata didapati mengalami kebutaan total..apakah abang bisa merasakan itu.bagaimana hancurnya hati ibu..
Tapi ibu tetap tegar, dirawatnya abang sampai abang berusia 6 tahun.
Saat itu ibu berfikir, abang sedikit lagi akan masuk sekolah tapi dalam keadaan buta, ibu tidak ingin abang menderita dengan kebutaan abang saat itu, bagaimana perasaan abang tidak bisa melihat jika sekolah nant, bagaimana masa depan abang jika buta nanti.
Hanya ada satu yang ada di benak ibu,,ibu tidak ingin anak kesayangannya menderita semuar hidup..
Akhirnya ibu memutuskan untuk mendonorkan bola mata ibu untuk abang..anak satun-satunya kesayangan ibu…sekarang abang bisa melihat, bisa merasakn indahnya dunia ini, bisa berbuat semaunya karena abang sudah bisa melihat..bagaiman keadaan ibu saat ini …sudah hampir 20 tahun ibu tidak bisa melihat, tidak menimati indahnya dunia..ditambah 10 tahun ibu sakit struk..apakah abang memikirkan keadaan ibu saat ini….”sambil menangis sang adik menyampaikan itu,
Kemudian air mata pemuda ini mengalir layaknya seorang yang menyadari betapa besarnya dosa ini, menangis sejadi-jadinya karena apa yang diceritakn sang adik baru diketahuinya selama ini. Dengan secepat kilat pemuda ini masuk kamar dan langsung memeluk sang ibu yang sekian lamanya sudah tdk pernah ditengok bahkan ditegur,apalgi untuk melayaninya..
Diciuminya pipi sang ibu, bahkan kedua kakinyapun tak luput tuk diciuminya pula..pemuda ini pun minta maav pada sang ibu dan berjanji akan melayaninya apapun yang diinginkan sang ibu kelak.
Waktu pun berlalu , kehidupan pemuda ini brubah seratus delapan puluh derajat. Yang dulunya senang untuk kumpul dengan rekan-rekanya hnya utk shopping, tour bahkan clubbing sudah ditinggalkannya. Kesehariannya hanya untuk mengurus ibu dan ibu.
Pemuda ini merasakan betapa besar penderitaan yang di alami ibunya , air mata tak pernah tdak untuk menetes saat harus menyuapi, membersihkan, dan bercerita. Hari-harinya depenuhi dengan kasih sayang dan penuh cinta.
Begitulah sang pemuda yang menyadari betapa pentingnya pengorbanan-pengorbanan yang sudah diberkian olehnya.
Hikmah,
Saudaraku sekalian, tak ada di dunia ini manusia yang paling berharga selain dari ibu kita.bila kita ingat masah kecil kita, banyak sekali kita menyusahkannya.
Banyak sekali ,pengorbanannya yg diberikan kepada kita, tanpa lelah dan tanpa pamrih.
Sedikit saja bila kita ingat begitubanyak yang sduah diberikan oleh ibu kita, tak bisa kita gantikan sebesar gunungpun…Itulah sang ibu..
Jangan selalu meremehkan orang lain disekitar kita. Barang kali dulu orang itu pernah berjasa untuk kita, tapi ketidak tahuan kita membuat kita tak pernah memberikan penghargaan sdikitpun.
Berusahalah untuk menghargai orang lain baik yang sudah kita kenal ataupun baru dikenal. Karena suatu saat nanti orang itu bisa jadi orang yang pertama untuk membantu kita dalam hal apapun.
SALAM SEMANGAT!!!.
oleh ;Ahmad Ridho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar