Dan ALLAH pun ingin tau Maksud kita..
Oleh ; Ahmad Ridho
\Teringat cerita teman beberapa hari yang lalu, ceritanya sederhana tapi sangat mengingatkan kita untuk terus memaknai arti cinta sang pemilik jagad alam semesta ini. Berawal dari diskusi tentang rencana-rencana masa depan yang saya dan teman saya buat. Saling bertukar pikiran dan saling mengadopsi satu sama lain apa yang menjadi targetan. Dari targetan setahun, dua tahun, lima tahun, sampai berumah tangga. Bagi saya itulah sebuah mimpi yang harus direncanakan sedemikian agar jelas dan terarah, dan kita hanya bisa berencana dengan mimpi-mimpi yang kita punya,tapi semua hasilnya kita serahkan pada ALLAH SWT.
Dari diskusi itu kemudian mulai teman ku menceritakan kejadian yang dialami di lingkungan keluarga. Ia menceritakan kejadian bagaimana sekenario ALLAH itu bermain, bagaimana ALLAH menjawab apa yang kita inginkan dan kita harapkan. Yaitu doa. Sdikit bercerita,konon kakaknya saat itu dalam penantian buah cinta yang lahir ke alam dunia ini. Wajar bagi sang ayah emnunggu kelahiran anak pertamanya hanya berperasa harap-harap cemas menunggu hasil buah cintanya. Dalam kecemasan itu di selimuti oleh sebait doa yang terus dia lantunkan dalam setiap doanya. Mudah-mudahan buah hatinya bisa lahir dengan selamat ke dunia ini. Namun, ada satu harapan yang menjadi keinginan terbesarnya saat itu. Yaitu keinginan memiliki anak laki-laki agar suatu saat nanti bisa menjadi pengganti untuk ibu dan adik-adiknya,agar bisa menggantikan ayah sebagai tulang punggung keluarga.
Dalam ceritanya ia selalu berdoa pada ALLAH agar apa yang ingin diharapkan terkabul mendapatkan anak laki-laki. Dengan doa menjadi senjata utama baginya, dengan doa hanya itu yang bisa diharapkan untuk mengadu keinginannya. Entah kenapa, tapi ada rasa malu yang berlebih dalam pengharapannya pada ALLAH SWT, keinginannya mendapatkan anak laki-laki tidak tegas dan jelas dalam tiap bait doanya. Tidak spesifikasi dengan apa yang ia minta.Tiap bait doanya selalu mengatakan”ya ALLAH aku ingin engkau berikan aku buah hati yang bila aku aqiqahkan,aqiqahnya 2 ekor kambing. Kabulkan lah ya ALLAH”. 2 ekor kambing kita tau adalah aqiqah yang dilaksanakan jika mempunyai anak laki-laki. Jika perempuan satu ekor kambing. Singkat cerita Alhamdulillah ALLAH kabulkan, dan ternyata dalam kelahiran istrinya ALLAH memberikan dua anak sekaligus yaitu dua anak permpuan kembar. Dua anak perempuan bila di aqiqahkan menjadi dua ekor kambing. Terbukti dan terjawab sudah doa yang di inginkannya.
Dalam hati saya takjub dan tersenyum mendengar cerita ini. Hanya kata ‘subhanallah’ yang bisa terucap dan kata koq bisa yah, koq bisa seperti itu tidak habis fikir. Lalu dalam lamunan ku terus berfikir. Ternyata ALLAH selalu menjawab doa kita,ALLAH selalu mendengarkan keinginan-keingnina kita, tapi ALLAH juga ingin dalam setiap permintaannya di iringi oleh keyakinan hambanya untuk meminta sesuatu dengan kejelasan yang dimaksud. Tanpa ada ragu sedikit pun.jika saja sang bapak tadi minta sama ALLAH dengan jelas dan dengan spesifikasi bahwa ia ingin minta anak laki-laki tanpa harus malu mengatakan “dua ekor kambing”. Mungkin saja takdir bercerita lain. Mengapa harus malu untuk mengatakan keinginannya.allahu’alam.
Berdoa itu harus spesifikasi dan jelas apa yang mau kita inginkan dan tak terlepas dari adab kita berdoa pada ALLAH SWT juga diperhatikan. Jika kita ingin sesuatu harus bilang apa sesuatu itu. Jangan buat ALLAH bingung dengan apa maskud kita. Karena kejelesan maksud kita meminta adalah salah satu indikator bahwa kita yakin dengan meminta padaNYA.
Kita ingin bekerja di perusahaan bonavit, kita ingin lulus dengan nilai yang tinggi, dan bahkan masalah jodoh pun tidak ada salahnya dan berdosa jika kita harus meminta yang cantik/ganteng rupanya,bukan hanya sekedar terbaik saja dan harus jelas apa yang kita inginkan.
Saya ingat dengan cerita lainnya ada sepasang suami istri yang sudah menikah sekian puluh tahun. Namun jika kita tau kita hanya bisa tertegun dan menggeleng-gelengkan kepala. Ternyata salah satu diantara mereka suaminya memiliki cacat fisik, tuna netra dan pincang.istrinya luar biasa secara penampilan dan rupa kita bisa menilai angka 100 buatnya. Cantik, anggun dan menawan dimilikinya rasanya tidak sebanding dengan apa yang kita liat. Dengan mendapatkan suami yang (maaf)cacat. Tapi apa boleh di kata jodoh sudah diterimanya,, dan harus menjalankan dengan takdir atas kehendakNYA. Memang walau bingung buat kita, seperti tidak bisa diterima secara logika. Namun itulah kehnedak ALLAH. ALLAH selalu mengabulkan dengan apa yang kita minta, apa yang kita harapkan.dan ALLAH juga ingin kejelasan kita meminta agar menjadi bukti bahwa kita yakin meminta kepadaNYA. Dan konon saat ditanya kepada wanita itu selalu menjawab inilah doa saya, saya harus terima mendapatkan suami saya dengan rupa dan kondisi seperti itu. Karena saya sebelum menikah selalu berdoa agar ALLAH memberikan saya jodoh yang selalu terjaga matanya dari lirik kanan dan kiri melihat wanita lain, yang tidak boleh berpergian kemana-mana.dan wal hasil saya mendapatkan apa yang saya inginkan-sambil tersipu malu-.
Dari cerita berikut ada ibroh yang kita ambil,yaitu selalu berdoa dengan keyakinan akan dikabulkannya doa kita, dengan jelas maksud yang kita harpakan,dan tanpa ada sedikit pun rasa malu dan ragu untuk memintanya…insyallah doa kita akan ALLAH kabulakn selayak apa yang kita harpakan….
-saya hanya bisa tersenyum dari diskusi itu-
Semoga bermanfaat
ALLAHU’ALAM bishowab
Jakarta,100510
Tidak ada komentar:
Posting Komentar